Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Penjelasan Terperinci tentang Energi yang Dibutuhkan Ternak!

Konten [Tutup]
    Inilah Penjelasan Terperinci tentang Energi yang Dibutuhkan Ternakmu!
    Inilah Penjelasan Terperinci tentang Energi yang Dibutuhkan Ternakmu!


    Pendahuluan

    Energi dibutuhkan dalam hampir semua proses kehidupan terutama dalam proses metabolisme misalnya : untuk mengelola tekanan darah dan tenunan urat daging, denyut jantung , pemindahan impuls-impuls syaraf, penyerapan atau ekskresi ion-ion melalui suatu selaput membrane dalam tubuh, penyerapan kembali dalam ginjal, pembentukan komponen-komponen tubuh termasuk protein dan lemak, pembentukan air susu, memelihara temperature tubuh dan lain sebagainya.

    Dalam praktek dapat terlihat bahwa komponen terbanyak dari suatu ransum-ransum normal adalah energi ; pada ternak babi sekitar 70% dan pada ternak unggas sekitar 50%.

    Oleh karena itu pentingnya energi tersebut dalam kehidupan maka penting diketahui banyaknya kebutuhan energi. Defisiensi energi yang cukup lama dapat menyebabkan zat-zat lainnya ikut defisiensi melalui konsumsi makanan yang menurun. Sebaliknya defisiensi zat-zat esensial lainnya dapat menyebabkan pemakaian energi tidak normal.



    Pengukuran Energi

    Beberapa Sistem yang Digunakan Untuk Menyatakan Nilai Energi Bahan Makanan /Kebutuhan Ternak/ unit energi.


    Total Digestible Nutriens (TDN)

    Di Negara-negara seperti Amerika , Australia, dan Negara-negara Amerika Latin, system ini telah dipakai untuk mengukur kandungan energi dari bahan-bahan makanan. Cara ini diperoleh sekitar tahun 1900 yang dimulai dengan beberapa penelitian yang menemukan daya cerna/ nilai energi zat-zat makanan, karbohidrat, lemak yang kemudian ditambah dengan protein yang diperoleh dari ternak dan manusia. Dalam persamaan perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut :


    TDN = Pr.dd. + Be tN dd. + SK dd. + 2.25 lemak dd


    Satuan TDN adalah persen atau dalam satuan berat (kg dan lains sebagainya). Lemak dapat dicerna harus dikalikan dengan 2.25 karena nilai energinya 2.25 kali besar daripada protein ataupun karohidrat. Seperti diketahui nilai kalori dari setiap gram protein, karbohidrat dan lemak masing-masing adalah 5.6, 4 dan 9 kkal. 

    Angka dari protein akan berkurang dari 5.6 menjadi 4 kkal/gram karena potensi tersebut hilang sebanyak 1.25 kkal/gram protein dapat dicerna  (dihitung pada manusia). System ini memungkinkan nilai TDN akan lebih dari 100%.


    Martabat Pati (“Starch Equivalen)

    Martabat pati berasal dari Jerman dan dipelopori oleh Kellner sekitar tahun yang sama dengan TDN mulai dipakai untuk menyatakan suatu nilai energi yang dipakai.

    System ini berasarkan pada energi dari suatu bahan makanan yang dapat disimpan dalam tubuh ternak apabila bahan makanan tersebut ditambahkan kepada ransum basal (hannya untuk hidup pokok) dengan pertimbangan umur serta kondisi ternak . dengan demikian parallel dengan apa yang disebut energi netto.

    Dinamaka “martabat Pati “  karena yang dipakai dalam standar penentuan esistem tersebut adalah zat pati ( ternak yang dipakai dalam penelitian kellner adalah ternak memamah baik = ruminant ). Telah ditemukan setiap kuantitas dari zat makanan tertentu dapat membentuk sejumlah lemak badan tertentu.


    Sistem Kalori

    Yang dimaksud dengan 1 kalori (cal) adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari 1 garam air dari suhu 14.5 derajat celcius menjadi 15.5 derajat celcius.

    1 kilokalori (kcal  = cal) = 1000 cal

    1 megakalori (Mcal = Therm) = 1000. 000 cal


    Energi brutto (gross energi) adalah banyaknya panas (diukur cal) yang dilepas kala suatu zat dioksidasi secara semourna dalam suatu bom – kaloromter yang mengandung 25-30 atmosfir oksigen. Disebut pula “ heat of combustion”.


    GE = energi brutto dari makanan yang dikonsumsi dihitung dari bahan kering makanan yang dikonsumsi XGE dari bahan makanan tersebut. GE dari karbohidrat  = 4.10 kcal/g ; protein 5.65 kcal/g ; dan lemak 9.45 kcal/g

    DE = “ apparent digestible energi “ = energi yang dapat dicena semu adalah GE dari makanan – GE dari feses . koefisien dari DE :

    GE dari makanan – GE dari feses  (dihitung berdasarkan bahan Kering) : GE dari makanan

    TDE = true digesty energy = energi dapat dicerna sesungguhnya : GEi – (FE – MFE ) dimana MFE = Metabolic Fecal Energy.

    ME = metabolizable Energy = energi metabolis : GEi – FE – GPD – UE dimana GPD  = gaseous Product Of Digestion = gas –gas Terutama CH4 yang timbul akibat proses pencernaan  dan UE = urinary energi = energi yang keluar melalui urine.

    MEn + Nitrogen Equilibrium Metabolizable Energi = koreksi untuk energi dari N yang hilang atau yang tinggal dalam tubuh : ME – (neraca N yang Negatif ) ditambahkan dengan 7.45 kcal pada ME ; untuk setiap gram N yang disimpan dalam tubuh .


    Secara umum dapat dikatan bahwa bahan-bahan makanan mogasrik mempunyai kondisi yang lebih konstan dibandingkan dengan ternak ruminansia. Untuk ternak yang berlambung satu energi yang hilang meloalui eses biasanya dianggap cukup besar untuk mewakili  enrgi yang hilang dari proses pencernaan .


    NE =energi netto = energi metabolis – HI ( heat Increament) yakni kenaikan produksi panas setelah memgkonsumsi makanan apabila ternak yang bersangkutan beeada dalam ligkungan yang termonetral ; dalam perhitungan ini termasuk dalam panas akibat fermentasi dan panas yang berasal dari metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh .  didalam tubuh NE ini juga termasuk pula energi untuk hidup pokok.



    Energi Untuk Hidup Pokok

    Kebutuhan energi untuk hidup pokok erat hbungannya dengan besar badan. Dari segi ekonomi diketahui bahwa hewan-hewan kecil memerlukan energi energi untuk hidup pokok yang relative lebih tinggi . semakin besar ternak , semakin meningkat kebutuhan energi tersebut sesuai dengan berat badan 0.75 atau disebut pula berat badan metabolis.



    Hubungan Energi dan Ternak

    Energi dan Pertumbuhan

    Banyaknya energi untuk pertumbuhan diperkirakan sebanyak 10.748 kkal – 19.108 kkal/kg per tambahan protein yang akan dihitung sebagai panas. Protein itu sendiri mengandung energisebanyak 5.732 kkal. Efisiensi penggunaan energi untuk pembentukan protein adalah 35%.



    Air Tubuh, Pertumbuhan dan Energi

    Seperti diketahui lebih dari 50% dari tubuh terdiri dari air bahkan ada beberapa jaringan yang mengandung 70-90% air. Adanya air dalam tubuh penting diperhatikan dalam mempertimbangkan ekonomi pemakaian energi.


    Jaringan lemak hannya mengandung sedikit air(10 -15% ) akan tetapi jaringan lain mengandung 70-80% air. Bila air dapat dianggap tidak ada harganya (paling murah ) maka makin banyak air yang dipakai untuk membentk suatu jaringan , semakin murah ongkosnya.


    Sifat karkas yang kurang berlemak atau berlebihan didapatkan pada ternak yang masih muda. Semakin cepat pertumbuhan, semakin ekonomis dalam mempergunakan energi.



    Menghitung Kebutuhan Energi Untuk Pertumbuhan

    Seekor ternak babi mempunyai berat badan 60 kg, pertambahan berat badannya 600 kg/hari. Kadar protein dalam ransumnya cukup untuk pembentukan 80 g protein ( = 350 g lin) per hari .


    Diketahiu bahwa kebutuhan energi untuk hidup pokok o.5 MJ.


    DE/kgberat badan 0.75 hitunglah energi pertumbuhan lemak dalam MJ DE/kg (1 jaule = 0.2423 kkal)


    Perhitungan :

    Energi untuk hidup pkok                                = 10.8 MJ DE

    Energi untuk lin 0.350x 15                             =   5.3MJDE

    Energi untuk lemak ( 600-350)x 0.200           = 12.5MJDE

    _______________________________________________ +

    Jadi kebutuhan energi pertumbuhan               = 28.6 MJ DE



    Energi dan Kebuntingan

    Seperti halnya dengan penggunaan protein , ekonomi penggunaan energi pun banyak dipengaruhi oleh fenomena anabolisme kebuntingan.

    Pada induk babi umumnya 60 hari masa kebuntingan penimbunan lemak umumnya leih banyak dibandingkan dengan protein . ini disebabkan karena pada awal periode kebuntingan kebutuhan hidup pokok menurun, oleh karena itu kelebihan energi dapat disimpan berupa lemak.

    Pada periode kebuntingan berikutnya pembentkan jaringan protein masih terus berlangsung akan tetapi jaringan lemak memdapat proses deplesi. Hal ni mungkin disebabkan karena panas – graviditas yang sebenarnya menaikan kebutuhan untk hidup pokok. 

    Meningkatkan produksi panas ini mungkin sehubungan dengan meningkatnya aktivitas metabolisma untuk meng-suplai kebutuhan fetus dan katabolisma dari jaringan lemak induk.



    Kebutuhan Energi Untuk Kebuntingan

    Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mempertimbangkan kebutuhan energidalam kebntingan antara lain adalah :

    • Umur Fetus. Isi fetus sebenarnya tidak terlampau besar untuk dipertimbangkan untuk menyediakan makanan secara khusus sebelum 30 hari menjelang fetus.
    • Adanya fenomena anabolisme kebuntingan sebagai suatu fasilitas yang cukup meringankan atau menghemat kebutuhan energy.
    • Adanya pertambahan berat badan dari induk selama kebuntingan secara normal induk tersebut akan mengalami proses pertambahan berat badan selama periode kebuntingan yang gunanya untuk mencapai berat dewasa dan sebagai cadangan untuk laktasi nanti dan lebih jauh lagi untuk kawin kembali. Proses pertambahan berat badan disini munkin sama engan dengan pertambahan berat badan pada ternak-ternak yang masih bertumbuh dengan memperhatkan kemungkinan komposisi dari pertambahan berat.

    Energi dan Laktasi

    Seperti dikatakan diatas alah satu kegunaan dari kenaikan berat badan induk selama periode kebuntingan adalah sebagai persediaan (secara fisiologis) zat-zat makanan ntk menghadapi produks air susu pada periode laktasi apabila sewaktu-waktu sang induk karena sesuatu hal tidak dapat memperoleh zat-zat makanan yang cukup untuk memproduksi air susu. 

    Sudah menjadi siatu hokum alam yang normal  bahwa seekor induk mempunyai kondisi cukup gemuk diakhir fase kebuntingan akan mempunyai nafsu makan yang menurun pada waktu menyusui dan dengan demikian zat-zat yang dibutuhkan untuk produksi air susu diambil dari jaringan tubuh si induk yang mengakibatkan turunnya berat badan. 

    Penurunan berat badan tersebut tidaklah secepat itu bagi induk yang mempunyai kondisi kurang gemuk pada akhir graviditas oleh nafsu makan yang lebih baik. Oleh karena itu buffer ini mempemhgaruhi energi makanan yang biasanya tidak cepat terlihat. Semakin tua induk semakin berkurang aya buffer tersebut.

    Efisiensi penggunaan energi untuk air susu cukup tinggi yaitu 50% ; membutuhkan 9.554 – 10.748 kkal/kg protein air susu, kebutuhan ini serupa dengan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan urat daging dari ternak yang masih muda dan jauh lebih rendah dari kebutuhan untuk ternak yang sudah dewasa. 

    Sumber energi dalam air susu adalah laktosa dan lemk susu yang dibuat dari glukosa dan asam-aam lemak dari darah. Angka konversi energi menjadi lemak cadangan tubuh lebih tinggi. Angka konversi lemak tubuh menjadi lemak susu adalah 85%. Angka konversi ganda dari lemak makanan menjadi lemak tubuh kemudian dirubah memjadi lemak susu 65%.


    Energi dan Temperatur Tubuh

    Tempertur udara disekeliling kita umumnya lebih rendah dari temperature tubuh ternak babi, suhu badan ternak babi yang normal senantiasa 39 derajat elcius. Oleh karena itu selama hidupnya ternak babi selalu mengelarkan panaske udara sekelilingnya. Panas yang hilang tersebut adalah hasil-hasil metabolisme didalam tubuh. Banyak nya panas yang dibuat oleh tenak tergantung kepada besarya dan produktivitas hewan tersebut .

    Semakin besar hewan , semakin banyak energi yang dibutuhkan untk hidup pokok dan dengan demikian lebih banyak pula panas yang hilang / terbuang . semakin cepat hewan tumbuh, semakin banyak panas yang diproduksi dibandingkan dengan ternak yang pertumbuhannya lebih lambat.

    Bila perbedaan temperature tubuh dan udara sekeliling tubuh cukup besar maka proses metabolisma normal, panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak akan cukup. Akibatnya ternak tersebut harys membuat panas tambahan dengan membakar zat-zat makanan yang ada dalam tubuh yang mungkin lebih berguna bila dipakai untuk produksi. Temperature dimana keadaan ini harus terjadi disebut “ Lower Critical TEmperates “ (LTC). Perbedaan temperature kandang dengan LCT adalah panas yang harus dibuat oleh ternak tersebut.



    Bahan-bahan Makanan Sumber Energi

    Menurut pengalaman kira-kira 75% dari  ogkos makanan dipergunakan untuk membeli bahan – bahan makanan sumber energi. Hal ini penting artinya dari segi penggunaan bahan makanan produksi local yang tersedia. Bahan-bahan makanan tersebut harus harus dikombinasikan demikian rupa untuk memperbaiki zat-zat yang diefisiensi disamping pertimbangan-pertimbangan ekonominya. 

    Menurut engaaman pula tidak satupun diantara bahan makanan yang mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang. Bahkan terkadang mengandung zat-zat makanan yang beracun dan menjadi faktor pembatas dalam penggunaanya. Oleh karena itu pemberian dua macam atau lebih bahan-bahan makanan sumber energi kerap kali memberkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian hannya satu macam saja. 

    Disamping itu pada umumnya bahan-bahan makanan sumber energi ada yang rendah protein dan kualitasnyapun rendah, dengan emikian penambahan bahan sumber–sumber protein hampir selalu diperlukan.


    Menurut klasifikai bahan makanan yang sering dipakai dingara yang telah maju, bahan – bahan makanan sumber energi sering pula disebut bahan makanan dasar (basal feed) bahan makanan yang termasuk kelompok ini mempunyai sifat-sifat sebagai berkut :

    • Pada umumnya bahan makanan yang dimaksud mempunyai kadar protein sekitar 12% yang mana 75-80% dapat dicerna. Nilai hayati protein tersebut rendah disbanding dengan bahan –bahan makanan sumber protein. Umumnya rendah akan lisin.

    • Kadar lemak tidaklah menentu ada yang berkisar antara 2-4% tapi ada pula yang diatas 10%.

    • Kadar abu biasanya tidak mengandung Ca yang dapat mencukupi kebutuhan ternak. Akan tetapi kadar P biasanya cukup untuk memenuh kebutuhan ternak seperti babi.

    • Penyusun utama dari kelompok bahan makanan ini ialah karbohidrat. Yang masih utuh berupa biji-bijian biasanya ¾ bagian erupakan pati yang daya cernanya sekitar 95%.

    • Kadar serat kasarnya sangat bervariasi dan kadar serat kaar ini sangat mempenaruhi daya erna energi.

    • Sifat mengisinya (bulk) bervariasi. Umumnya ada korelasi antara sifat bulk ini denga kadar serat kasr dan nilai TDN.

    Bahan – bahan makanan sumber energi :

    • Jagung (Zea mays)
    • Sorgum
    • Padi (oryza Sativa L)
    • Ubi kayu
    • Kentag (Solanum tuberosum )
    • Ubi Jalar (Ipomua batatas )
    • Pisang (musa paradisica)
    • Gula tebu
    • Tetes (melasse)
    • Sagu
    • Lemak dan minyak
    • Sisa dapur

    Post a Comment for "Inilah Penjelasan Terperinci tentang Energi yang Dibutuhkan Ternak!"